Naturalisme
dalam Pendidikan
Naturalisme
lahir pada abad ke-17 dan mengalami perkembangan pada abad ke-18. Naturalisme
berkembang dengan cepat dibidang sains. Aliran ini beranggapan bahwa “learned
heavily on the knowledge reported by man’s sense” yang berarti pembelajaran
yang hebat dalam ilmu pengetahuan berasal dari akal pikiran manusia. Aliran ini
ditokohi oleh J.J Rosseau, seorang filsuf Perancis yang hidup pada tahun
1712-1778. Naturalisme berasal dari 2 kata yaitu Natural yang berarti alami dan
Isme yang berarti paham. Sehingga aliran naturalisme dapat juga disebut sebagai
Paham Alami.
Aliran ini
mempunyai kesamaan dengan teori nativisme bahkan kadang-kadang disamakan. Padahal
kedua aliran ini memiliki perbedaan-perbedaan tertentu. Ajaran teori naturalisme
ini mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah memiliki pembawaan sendiri-sendiri
baik itu bakat dan minat, kemampuan, sifat, watak, serta pembawaan-pembawaan
yang lainnya. Pembawaan ini akan berkembang sesuai dengan lingkungan alami,
bukan lingkungan yang dibuat-buat. Dengan kata lain jika pendidikan diartikan
sebagai usaha sadar untuk mempengaruhi perkembangan anak seperti mengarahkan,
mempengaruhi, menyiapkan, menghasilkan apalagi menjadikan anak kea rah tertentu,
maka usaha tersebut hanyalah berpengaruh jelek terhadap perkembangan anak. Tetapi
jika pendidikan diartikan membiarkan anak berkembang sesuai dengan pembawaan
dengan lingkungan yang tidak dibuat-buat (alami) maka pendidikan yang dimaksud
terakhir ini berpengaruh positif terhadap perkembangan anak.
Terdapat
5 tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal yang diperkenalkan
Habert Spencer melalui esai-esai nya yang terkenal berjudul “Ilmu Pengetahuan
Apa Yang Paling Berharga?”. Kelima tujuan itu adalah:
1. Pemeliharaan
diri
2. Mengamankan
kebutuhan hidup
3. Meningkatkan
anak didik
4. Memelihara
hubungan sosial dan politik
5. Menikmati
waktu luang
Spencer
juga menjelaskan 8 prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme yaitu:
1. Pendidikan
harus menyesuaikan diri dengan alam
2. Proses pendidikan
harus menyenangkan bagi anak didik
3. Pendidik
harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak
4. Memperbanyak
ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam pendidikan
5. Pendidikan
dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik sekaligus otak
6. Praktik
mengajar adalah seni menunda
7. Metode instruksi
dalam mendidik menggunakan cara induktif
8. Hukuman
dijatuhkan sebagai konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan
hukuman, hal itu harus dilakukan secara sistematik.
Aliran naturalisme
ini pada intinya mendukung pendidikan yang memang sesuai dengan apa yang harus
dilakukan. Pendidikan di Indonesia juga sebenarnya sudah mengikuti beberapa
prinsip dari aliran naturalism ini untuk mengembangkan pembawaan seorang anak
dengan benar dan tepat.
Sumber
http://yeni-rostikawati.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/2014/08/filsafat-naturalisme-dan-implikasinya-dalam-pendidikan/
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)