Senin, 26 Januari 2015

Konstruktivisme dalam Pendidikan

Konstruktivisme dalam Pendidikan

Konstruktivisme berasal dari kata konstruktiv yang berarti memperbaiki atau membangun dan isme yang berarti paham atau aliran. Konstruktivisme merupakan pandangan filsafat yang pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Italia yang bernam Giambatista Vico pada tahun 1710. Filsafat konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia itu sendiri melalui interaksi dengan objek, fenomena dan lingkungan. Adapun pengertian konstruktivisme dari beberapa ahli, diantaranya:
1.      Jean Piaget: konstruktivisme adalah pengetahuan konseptual yang tidak dapat ditransfer dari seseorang ke orang lainnya, melainkan harus dikonstruksi oleh setiap orang berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
2.      Von Glasersfeld: konstruktivisme adalah pengetahuan secara aktif diterima orang melalui indera atau melalui komunikasi atau pengalaman.
3.      Fosnot: konstruktivisme adalah konsep yan menyatakan bahwa siswa membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman.
4.      Nodding: konstruktivisme dapat dikarakteristikkan sebagai posisi kognitif dan perspektif metodologis.
5.      Slavin: konstruktivisme memandang bahwa siswa secara konstan memeriksa informasi baru terhadap aturan-aturan lama dan merevisi aturan-aturan bila mereka bekerja dalam waktu relative singkat.
6.      Doolitle dan Camp: inti dari konstruktivisme adalah aktif memahami dan membangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengalamannya.
Teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, pengertian baru dan pengetahuan berdasarkan data. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu mendorong siswa untuk mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna. Teori ini mencerminkan siswa memiliki kebebasan berpikir yang bersifat eklektik, artinya siswa dapat memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar dapat tercapai.
Sebagaimana arti dari konstruktivisme itu sendiri adalah membangun pengetahuan secara mandiri. Dimana dalam proses pembelajran memerlukan metode-metode belajar yang relevan guna menunjang aktivitas dari konstruktivisme itu sendiri. Dari sudut pandang konstruktivisme kognitif, pengetahuan merupakan hasil internalisasi dan rekonstruksi dari realitas eksternal.hasil dari proses internalisasi ini  adalah struktur-struktur dan proses-proses kognitif yang secara kaurat berkaitan dengan struktur-struktur dan proses-proses yan terdapat di dunia nyata. Dari sudut pandang konstruktivisme radikal, pembelajaran memfokuskan pada siswa secara individu mengkonstruksi pengetahuan berdasar pengalaman siswa sendiri. Dari sudut pandang konstruktivisme sosial meyakini bahwa pengetahuan merupakan hasil dari interaksi sosial dan pemakaian bahasa, jadi merupakan pengalaman yang dihasilkan dari kesepakatan melalui tukar pendapat dalam interaksi sosial, dan bukan pengalaman yang hanya dihasilkan secara individu.



Sumber
http://widhanurshanti.blogspot.com/2013/01/filsafat-konstruktivisme-dan.html

http://zainal354.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

1 komentar: