Selasa, 27 Januari 2015

Idealisme dan Pendidikan

Idealisme dan Pendidikan

Idealisme adalah sebuah istilah yang digunakan pertama kali dalam dunia filsafat oleh Leibniz pada awal abad 18. Ia menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato. Istilah idealisme adalah aliran filsafat yang memandang mental dan ideasional sebagai kunci ke hakikat realitas. Dari abad 17 sampai permulaan abad 20, istilah ini banyak dipakai dalam pengklarifikasian filsafat.

Secara epistimologi, idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, budi, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan materi. Idealisme merupakan salah satu aliran filsafat tradisional yang paling tua. Aliran idealism merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang menggunakan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami peruabahan serta penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.

Dalam hubungannya dengan pendidikan, idealisme member sumbangan yang besar terhadap perkembangan filsafat pendidikan. Kaum idealis percaya bahwa anak merupakan bagian dari alam spiritual, yang memiliki pembawaan spiritual sesuai potensialitasnya. Oleh karena itu, pendidikan harus mengajarkan hubungan antara anak dengan bagian alam spiritual. Pendidikan harus mengajarkan hubungan antara anak dengan bagian alam spiritual. Pendidikan harus menekankan kesesuaian batin antara anak dan alam semesta. Pendidikan merupakan pertumbuhan kea rah tujuan pribadi manusia yang ideal. Pendidik yang idealisme mewujudkan sedapat mungkin watak yang terbaik. Pendidik harus memandang anak sebagai tujuan, bukan sebagai alat.
Menurut Power (1982), implikasi filsafat pendidikan idealisme adalah sebagai berikut:
1.     Tujuan: untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.
2.  Kurikulu: pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan pendidikan praktis untuk memeperoleh pekerjaan.
3.      Metode: diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang efektis dapat dimanfaatkan.
4.      Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.
5.      Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama degan alam.



Sumber
https://ijobaraya.wordpress.com/2010/03/12/filsafat-pendidikan-idealisme/

http://id.wikipedia.org/wiki/Idealisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar