Senin, 26 Januari 2015

Al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi

Bapak aljabar yang dimaksud adalah Al-khawarizmi. Ia bernama asli Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Ia adalah seorang ahli matematika, astronomi, astroloi dan geografi yang berasal dari Persia. Selain itu ia dikenal sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Ia lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm yang sekarang adalah Khiva, Uzbekistan dan wafat sekitar tahun 850 M di Baghdad. Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa Al-Khawarizmi ialah tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahirannya bukan hanya meliputi bidang syariat saja, tetapi juga dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, algoritma, sejarah Islam, kimia, dan banyak ilmu lainnya. Al-Khawarizmi dikenal sebagai guru aljabar di Eropa. Al-Khawarizmi juga sudah menciptakan dan memperkenalkan pemakaian secan dan tangent dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
Dalam ilmu matematika, Al-Khawarizmi sudah memberikan banyak sumbangsih, diantaranya adalah:
1.      Memperkenalkan perhitungan system decimal (persepuluhan) yan menggantikan seksadesimal (perenampuluhan), suatu system perhitungan kuno zaman Babilonia. System seksadesimal sampai sekarang masih tersisa dalam perhitungan waktu dan perhitungan busur derajat.
2.      Al-Khawarizmi meletakkan dasar-dasar ilmu hitung dan aljabar. Untuk pertama kalinya Al-Khawarzmi menggunakan simbol-simbol dan variable-variabel, mendahului sarjana-sarjan Eropa, dan penggunaan simbol-simbol itulah yang mendorong kemajuan matematika. Karena hal ini juga, Al-Khawarizmi dijuluki sebagai Bapak Aljabar.
3.      Al-Khawarizmi menerapkan bilangan nol (shifr) untuk pertama kalinya dalam perhitungan system decimal (artmatika) dan aljabar. Dalam bahasa arab, kata shifr memiliki arti nol, masuk ke Eropa menjadi chipher, chiffre, dan zero. Aplikasi bilangan nol tersebut meupakan sumbangan penting bagi kemajuan matematika modern sedemikian rupa sehingga tanpa angka nol tu banyak operasi dan persoalan matematika sekarang yang tidak dapat diselesaikan.
4.      Al-Khawarizmi menemukan nilai phi yang menyatakan perbandingan keliling sebuah lingkaran terhadap garis tengahnya yaitu sebesar 22/7 = 3,14. Penemuan nilai phi ini sangat penting untuk perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan lingkaran dan bola.
5.      Al-Khawarizmi berjasa menyusun logaritma. Istilah logaritma (algoritma) berasal dari nama beliau sendiri. Istilah algoritma sekarang ini digunakan dalam pengertian sebagai suatu tata cara sistematis untuk menemukan jawaban dari sebuah soal dimana setiap langkah harus jelas letaknya.
6.      Al-Khawarizmi menemukan metode aljabarik untuk menghitung tinggi segitiga. Dengan metode tersebut, tinggi sembarang segitiga dapat dihitung dengan metode penjabaran sisi-sisi segitiga yang diketahui.
7.      Al-Khawarizmi merumuskan penyelesaian persamaan kuadrat dengan meperkenalkan konsep variable, parameter, akar kuadrat, dan bersama ilmuan mulin lainnya memecahkan persamaan kuadrat ax^2+bx+c=0 dengan rumus yang sekarang dikenal sebagai rumus ABC: x1,2 =[-b±(b^2-4ac)] / 2a dimana x disebut sebagai akar-akar persamaan kuadrat (variable yang dicari), sedangkan a, b, dan c disebut sebagai parameter.
Adapun anggapan dari Al-Khawarizmi tentang seorang wanita adalah seperti:
“jika wanita solehah dan beragama = 1, jika dia cantik tambah 0 dibelakang 1 jadi 10, jika ia kaya tambah lagi 0 nya jadi 100, dan jika ia dari keluarga baik-baik tambah lagi 0 jadi 1000. Tetapi jika yang ‘1’ tiada, maka tiada yang tersisa pada wanita tersebut kecuali sekelompok ‘0’ belaka”.



Sumber
https://iqraamedia.wordpress.com/2013/05/03/wanita-menurut-pandangan-al-khawarizmi/

https://dusunsumberjo.wordpress.com/2012/08/28/tujuh-sumbangan-utama-al-khawarizmi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar