Senin, 26 Januari 2015

Hakikat Pendidikan

Hakikat Pendidikan

Pendidikan dalam bahasa Yunani adalah “pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak. Bangsa Romawi memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai “Erzichung” yang setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah, kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Dan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan dalam bahasa Arab pendidikan disebut Tarbiyah yang diambil dari Rabba ( ) yang bermakna memelihara , mengurus, merawat, mendidik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah sarana untuk memberikan ilmu yang bermanfaat dan mencetak peserta didik yang cerdas, jujur, dan bertanggungjawab.
Pendidikan merupakan transfer of knowledge (memberikan pengetahuan), transfer of value (menngajarkan nilai) dan transfer of culture and transfer of religius (mengajarkan budaya dan keagamaan) yang diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.  Menurut pandangan Paula Freire pendidikan adalah proses pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri. Hakikat pendidikan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Maka, hakikat pendidikan dapat dirumuskan sebagi berikut :
1.      Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.
2.      Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3.      Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4.       Pendidikan berlangsung seumur hidup.
Ada beberapa definisi pendidikan dari beberapa ahli diantaranya adalah:
1.      Ki Hajar Dewantara: Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
2.      Paulo Freire: Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui cara mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
3.      John Dewey: Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi didalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dan kelompok dimana dia hidup.
4.      Sir Godfrey Thomson: Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang permanen didalam kebiasaan-kebiasaan tingkah laku, pikiran, dan sifatnya.
5.      H. Horne: Pendidikan adalah proses yang terus meneruus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosianal dan kemanusiaan dari manusia.


Sumber
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar