David Hilbert
David
Hilbert ialah seorang matematikawan asal Jerman. Ia lahir pada tanggal 23
Januari 1862 di Konigsberg, Prusia, yang sekarang menjadi Kaliningrad, Rusia.
Ayahnya yang bernama Otto Hilbert, adalah seorang hakim kota, posisi yang
sangat terhormat di sebuah kota kecil. Ia tertarik pada filsafat dan astronomi
serta terpesona dengan bilangan prima. Pada saat ia menuntut ilmu di Gymnasium
yang terdapat di kota kelahirannya yaitu Konigsberg, yang menekankan pada
bahasa yaitu bahasa Latin, karena itu Hilbert mengesampingkan cintanya kepada
matematika dan ilmu pengetahuan alam. Dalam belajar nya itu ia bersumpah untuk
focus pada mata pelajaran yang lebih lemah, namun ia sadar bahwa ia sangat
menyukai matematika dan secepat mungkin ia kembali menekuni dan memfokuskan
diri kepada matematika. Setelah lulus,
ia memasuki Universitas Konigsberg. Ia juga pernah kuliah selama satu semester
di universitas Heidelberg. Hilbert lulus pada tahun 1885 dengan thesis tentang
teori invariant dan mempunyai teman kuliah yang bernama Hermann Minkowski
dimana mereka saling memengaruhi satu dengan yang lainnya. Pada tahun 1882,
Hermann Minkowski memenangkan Grand Prix bergengsi yaitu des Sciences
Mathematiques dari Akademik Paris, mendengar prestasi ini belum pernah terjadi
sebelumnya, Hilbert menjadi malu dengan Hermann Minkowski.
Karya
pertama Hilbert adalah teori invarian pada tahun 1888, dimana dia dapat
membuktikan theorema basis yang tersohor. Pembuktian ini dikirimkan sebagai
artikel pada Mathematische Annalen. [Paul] Gordan adalah profesor
matematika di Erlangen sekaligus pakar dalam teori invarian, namun cara dan
metode Hilbert yang revolusioner ini sulit dipahami sehingga perlu pihak ketiga
yang menilai. Juri yang ditunjuk adalah Klein. Lewat teman akrabnya, Hurwitz,
Hilbert mengetahui bahwa Gordan mengirim surat Klein guna membicarakan artikel
tersebut. Mengetahui hal ini Hilbert menulis surat kepada Klein yang isinya
menyatakan bahwa dia tidak akan melakukan perubahan pada artikel yang sudah
dikirim. Klein menerima dua surat dari Hilbert dan Gordan, dimana saat
itu Hilbert adalah asisten pengajar dari Gordan yang sangat terkenal di dunia
karena teori invarian. Sisi lain Gordan juga mengetahui hubungan antara Klein
dan Hilbert yang sudah terjalin lama. Akhirnya, Klein mengemukakan terobosan
invarian dari Hilbert ini dan berjanji akan menerbitkan sebagai artikel pada Annalen,
tanpa perubahan sedikitpun.
Merasa
bahwa karyanya dihargai, Hilbert mengembangkan metode lain dalam teori invarian
untuk kembali diterbitkan dalam Mathematische Annelen dimana
sebelumnya dikirim kepada Klein. Komentar dari Klein adalah: “Tidak perlu
diragukan lagi, bahwa makalah ini adalah karya maha penting dalam bidang
aljabar umum yang pernah diterbitkan oleh Annalen.” Sistimatika invarian
Hilbert secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut. Misalkan bentuk x
dengan pangkat n, untuk menemukan bilangan terkecil dari invarian dan covarian
rasional integral dapat dinyatakan sebagai bentuk rasional integral dengan
koefisien-koefisien numerikal dari himpunan lengkap.
Saat
masih di Konigsberg, tahun 1893, Hilbert mengarang Zahlbericht untuk teori
bilangan aljabarik. Komunitas matematika Jerman (German Mathematical Society)
yang baru didirikan tiga tahun sebelumnya mendaulat agar karya ini dianggap
sebagai laporan hasil perkembangan dari komunitas ini selama tiga tahun. Isi
pokok buku ini adalah sistesis dari karya Kummer, Kronecker dan Dedekind namun
dirangkai dan diisi dengan gagasan-gagasan Hilbert yang cemerlang. Semua
gagasan ini sekarang lebih dikenal dengan sebutan teori bidang kelas (Class
field theory). Karya penting Hilbert adalah makalah “On the Theory of Algebraic
Forms” yang dimuat pada Mathematische Annalen pada tahun 1890. Di sini Hilbert
mendifisnikan bentuk aljabarik sebagai fungsi homogen integral rasional dalam
peubah-peubah tertentu dimana koefisien-koefisien adalah bilangan-bilangan
dalam “wilayah rasionalitas” (domain of rationality). Theorema yang menyatakan
bahwa untuk deret tak-terhingga S = F1, F2, F3, … dari bentuk-bentuk
peubah-peubah n, x1, x2, x3, … xn terdapat bilngan m dalam bentuk berurutan
yang diekspresikan sebagai berikut:
F =
A1F1 + A2F2 + … AmFm
Dimana
Ai adalah bentuk-bentuk yang sama dengan peubah-peubah n. Hilbert
mengaplikasikan hasil ini untuk membuktikan sistem terbatas untuk invarian
dengan bentuk-bentuk arbitrari banyak peubah.
Tidak
puas dengan teori invarian, Hilbert menjelajahi geometri. Geometri rekaan
Hilbert dapat disebut sebagai sebuah karya besar setelah Eucklid sendiri. Dari
pembelajaran secara sistematik dari geometri Euclidian, Hilbert merumuskan dua
puluh satu aksioma dan melakukan analisis terhadap masing-masing
signifikansinya. Karya dalam geometri dituang dalam buku berjudul Grundlagen
der geometrie pada tahun 1899, dimana geometri ditempatkan dalam tatanan
aksioma yang formal. Buku ini terus diperbaharui dalam setiap edisinya dan
kelak memberi dampak besar bagi pendekatan aksiomatik dalam matematika yang
akan menjadi karakteristik utama bagi geometri saat memasuki abad 20. Hilbert
juga dikenal karena mengemukakan 23 problem atau tantangan matematika bagi para
matematikawan. Lewat pidatonya pada konggres internasional matematikawan kedua
di Paris, disebutkan 23 problem yang menantang kreativitas para matematikawan.
Disebutkan bahwa suatu problem matematika mampu merangsang otak-otak kreatif
untuk berusaha menemukan solusi, namun apa yang diperoleh terkadang jauh dari
harapan. Bukan berarti hasil sampingan (by-product) ini tidak berguna, justru
hal ini akan memperkaya khasanah matematika. Fermat (baca: Fermat dan Wiles),
sebagai contoh, meninggalkan TTF (Theorema Terakhir Fermat) yang mendorong
adanya penemuan bilangan-bilangan ideal dari Kummer dan melakukan generalisasi
dalam bidang aljabar yang diprakarsai oleh Dedekind dan Cantor akan mendasari
teori bilangan modern dan akhirnya teori fungsi. Hilbert menekuni suatu bidang
sampai benar-benar tuntas. Setelah usai dengan “Zahlbericht”, dia mulai beralih
ke geometri. Sejak tahun1894 dia mengajar geometri non-Euclidian dan pada
periode 1898-1899mengeluarkan buku “Dasar-dasar Geometri” (Grundlagen der
Geometrie). Buku ini dapat disebut karya besar karena kemudian diterjemahkan ke
bahasa negara terkemuka dan membawa dampak besar bagi perkembangan geometri
pada abad 20. Geometri yang selama ini seakan dilupakan sejak Euclid,
dijabarkan ulang dan banyak direvisi ulang oleh Hilbert. Hilbert merintis
dengan memasukkan “karanter: aljabar dan analisis ke dalam geometri.
Sistematika geometri dilakukan dengan membagi menjadi 3 obyek: titik, garis dan
bidang dan enam kemungkinan keterhubungan. Lewat buku itu, Hilber mengukuhkan
diri sebagai penggagas “aliran aksiomatik” yang memberi dampak besar terhadap
matematika dan pendidikan matematika. Pangantar buku diawali dengan kutipan
[Immanuel] Kant; “Semua pengetahuan manusia, diawali oleh intuisi, menghasilkan
konsep-konsep, dan diakhiri dengan ide-ide.” Kutipan ini digunakan untuk
menunjukkan bahwa dirinya anti-Kant. Menurutnya tidak ada [peran] intuisi dalam
mempelajari geometri, dimana titik, garis dan bidang adalah elemen-elemen dari
suatu himpinan tertentu. Teori himpunan (set theory) yang selama ini masuk
wilayah aljabar dan analisis dipakai dalam geometri. Banyak cabang matematika
yang ditekuni oleh Hilbert, dimana masing-masing mampu menunjukkan kualitasnya
sehingga sangat sulit menyebutkan sumbangsih Hilbert secara spesifik. Dapat disebutkan
teori invarian, bidang-bidang bilangan aljabarik, analisis fungsional,
persamaan-persamaan integral, fisika matematikal dan variasi-variasi kalkulus.
Ada yang menyebutkan bahwa bakat matematikal ditunjang dengan mengemukakan
pemikiran-pemikiran baru dan menghubungkan semua disiplin-disiplin ilmu
tersebut merupakan betapa banyaknya “jasa” Hilbert bagi perkembangan matematika
dan fisika – khususnya mekanika quantumm baik secara sendiri maupun sebagai
karya kolaborasi. Problem yang dikompilasi akan terus berupaya dipecahkan oleh
matematikawan era berikutnya.
Sumber
http://fahmifaizalnugraha.blogspot.com/2010/01/david-hilbert-1862-1943.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar