Hubungan
Etika dengan Filsafat
Hubungan
etika dengan ilmu filsafat menurut Ibnu Sina adalah seperti indera bersama,
estimasi dan rekoleksasi yang menolong jiwa manusia untuk memperoleh
konsep-konsep dan ide-ide dari alam sekelilingnya. Jika manusia telah mencapai
kesempurnaan sebelum ia berpisah dengan badan, maka selamanya akan berada dalam
kesenangan. Jika ia berpisah dengan badan dalam keadaan tidak sempurna, ia
selalu dipengaruhi hawa nafsu. Ia hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk
untuk selama-lamanya di akhirat. Etika filsafat merupakan ilmu penyelidikan
bidang tingkah laku manusia yaitu mengenai kewajiban manusia, perbuatan baik
buruk dan merupakan ilmu filsafat tentang perbuatan manusia. Banayak perbuatan
manusia yang berkaitan dengan baik atau buruk, tetapi tidak semua perbuatan yang
netral dari segi etikanya. Contoh, bila di pagi hari saya mengenakan lebih dulu
sepatu kanan dan kemudian sepatu kiri, perbuatan itu tidak mempunyai hubungan
baik atau buruk. Immanuel Kant (1724-1804) berpendapat bahwa manusia mempunyai
perasaan atika yang tertanam dalam jiwa dan hati sanubarinya. Orang merasa
bahwa ia mempunyai kewajiban untuk menjauhi perbuatan buruk dan menjalankan
perbuatan baik. Etika filsafat merupakan suatu tindakan manusia yang bercorak
khusus, yaitu didasarkan kepda pengertiannya mengenai baik dan buruk. Etika sebagai
cabang ilmu filsafat sebenarnya yang membedakan manusia daripada makhluk Tuhan
lainnya dan menempatkannya bila telah menjadi tertibpada derajat di atas
mereka.
Menurut
Magnis Suseno, ada 4 fungsi atika diantaranya:
1. Etika dapat
membantu dalam menggali rasionalitas dari moral agama, seperti “mengapa Tuhan memerintahkan
ini, bukan itu”.
2. Etika membantu
dalam menginterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan.
3. Etika dapat
membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah-masalah baru dalam
kehidupan manusia, seperti soal bayi tabung dan euthanasia, yaitu tindakan
mengakhiri hidup dengan sengaja kehidupan makhluk.
4. Etika dapat
membantu mengadakan dialog antar agama karena etika berdasarkan diri pada argumentasi
rasional belaka dan bukan pada wahyu.
Etika kini
menjadi cabang ilmu filsafat moral, karena etika menelaah hidup manusia yaitu
kebahagiaan. Kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan sempurna yang
memuaskan manusia, baik jasmani maupun rohani dari dunia sampai ke akhirat
melalui kebenaran filosofis, kebahagiaan sempuna adalah tujuan akhir manusia.
Sumber
http://farizahildayani.blogspot.com/2013/04/ruang-lingkup-filsafat-moral-dan-etika.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
ini sangat bermanfaat.. terimakasih...
BalasHapus