MENGAPA MANUSIA DAPAT HIDUP DI PLANET BUMI?
Pernahkah
kita berpikir mengapa manusia dapat hidup di planet bumi, sedangkan kita ketahui banyak
sekali planet-planet yang lainnya. Ada planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,
Saptunus, Uranus, Neptunus. Mengapa kita tidak tinggal di planet yang lain
misalnya planet Venus. Dari pertanyaan-pertanyaan inilah kita dapat mencari
tahu apa saja alasan-alasan yang membuat planet bumi menjadi tempat tinggal
manusia di dunia ini.
Alasan
yang pertama adalah bumi punya air dan
sistem penjernihannya. Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan.
Berkumpulah air kotor dari seluruh aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan
itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk diberisihkan
kembali.Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas
matahari menjadi awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran
sepanjang tahun.Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan
air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Sungguh besar
energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan pendistribusian ratusan
miliar ton air itu. Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya
ada di bumi, di planet lain memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah,
kandungan dan keadaannya masih menjadi perdebatan. Sementara bumi kita ini
sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya ditutupi oleh air.
Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata surya
ini. Kalau pun di planet lain ada air, maka air di planet yang jauh dari
matahari membeku, sedangkan yang dekat matahari airnya malah mendidih dan
menguap.
Yang
kedua bumi punya udara. Ciri khas
makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan tumbuhan
butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanya tersedia dalam jumlah yang seimbang. Atmosfer
kita mengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan
tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang
terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78%. Selebihnya adalah gas karbon
dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya. Kadar oksigen ini, anehnya
bertahan sekitar 21% sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika
kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan. Sebaliknya, kalau
melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka Bumi berjalan
tidak terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam
bakal melonjak secara dramatis.
Yang
ketiga bumi punya daratan. Ada
beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter, Saturnus
dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya
gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat
berpijak.
Yang
keempat bumi memiliki suhu yang cocok
untuk manusia. Bumi punya sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang
sangat canggih, sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski
kerjanya di keliling matahari. Bandingkan
dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata surya yang
suhunya sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’
ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan
seperti itu. Atau sebaliknya, di planet Mercurius yang sangat dekat dengan
matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu
saja, tidak ada manusia atau hewan yang akan tahan tinggal di planet ini. Konon
satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu
membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius
membeku. Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat
ekstrim. Hal ini juga dipengaruhi oleh orbit bumi terhadap bintangnya dan matahari
yang memiliki jarak yang presisi. Manusia tidak merasa terlalu panas, dan
terlalu dingin. Kondisi ini juga membuat air bisa pada bentuknya, cairan dan di
beberapa bagian tetap menjadi es. Di Mars dan Venus, ditemukan air juga. Namun,
lingkungannya tak memungkinkan air (es) tersebut mencair, mengalir layaknya
sungai-sungai di bumi.
Yang
kelima bumi punya atap pelindung buat
penghuninya. Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang
kita tahu ada dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua
adalah ancaman dari sinar matahari. Di langit ternyata banyak bertebaran benda angkasa,
mulai dari yang kecil sampai yang sebesar gunung. Setiap saat benda-benda itu
melintasi suatu planet dan tertarik grafitasinya. Sehingga planet itu dihujani
benda-benda itu dan menimbulkan ledakan dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnya hancur
berkeping-keping. Lihatlah wajah permukaan bulan kita yang bopeng dengan
serbuan meteorit. Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua
makhluk hidup mati seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari
selalu ada resiko kematian. Maka diperlukan sebuah atap yang melindungi makhluk
hidup dari serbuan meteorit dan juga cahaya yang mematikan itu. Dan atap itu dimiliki
oleh bumi kita tercinta hasil pemberian Allah SWT. Atmosfer kita ini ternyata
berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut matahari. Atmosfer bumi
terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon
(0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas
lainnya.Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan
malam.75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak
mempunyai batas yang langsung tapat berbatasan, tetapi agak menipis lambat laun
dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa
luar. Jika lebih besar: Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Jika
lebih kecil: Efek rumah kaca tidak memadai. Lapisan Ozon di bagian atas
atmosfer berfungsi untuk melindungi makhluk hidup di planet ini dari serbuan
sinar matahari yang mematikan yaitu sinar ultraviolet. Lapisan magnetosfernya
melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar. Atmosfer
yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain atap planet yang menyelimuti
bumi. Sungguh aneh dan luar biasa bermanfaat buat kehidupan di dalamnya. Ozon
terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia.
Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan
atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50
kilometer.Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas
permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan
pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan
dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (uv) dari matahari. Jika
lebih besar: Suhu permukaan bumi terlalu rendah. Jika lebih kecil: Suhu
permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet.
Itulah beberapa alasan mengapa
palnet bumi layak di huni oleh manusia.
Referensi
https://geoenviron.wordpress.com/2014/11/11/kelayakan-planet-bumi-untuk-kehidupan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar