Jumat, 19 Desember 2014

MENGAPA MANUSIA DAPAT HIDUP DI PLANET BUMI?

MENGAPA MANUSIA DAPAT HIDUP DI PLANET BUMI?

                Pernahkah kita berpikir mengapa manusia dapat hidup di  planet bumi, sedangkan kita ketahui banyak sekali planet-planet yang lainnya. Ada planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saptunus, Uranus, Neptunus. Mengapa kita tidak tinggal di planet yang lain misalnya planet Venus. Dari pertanyaan-pertanyaan inilah kita dapat mencari tahu apa saja alasan-alasan yang membuat planet bumi menjadi tempat tinggal manusia di dunia ini.

                Alasan yang pertama adalah bumi punya air dan sistem penjernihannya. Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpulah air kotor dari seluruh aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk diberisihkan kembali.Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun.Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Sungguh besar energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu. Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih menjadi perdebatan. Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata surya ini. Kalau pun di planet lain ada air, maka air di planet yang jauh dari matahari membeku, sedangkan yang dekat matahari airnya malah mendidih dan menguap.

                Yang kedua bumi punya udara. Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan tumbuhan butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanya tersedia dalam jumlah yang seimbang. Atmosfer kita mengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78%. Selebihnya adalah gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya. Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21% sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan. Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka Bumi berjalan tidak terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam bakal melonjak secara dramatis.

                Yang ketiga bumi punya daratan. Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter, Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat berpijak.

                Yang keempat bumi memiliki suhu yang cocok untuk manusia. Bumi punya sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang sangat canggih, sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya  di keliling matahari. Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata surya yang suhunya sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’ ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti itu. Atau sebaliknya, di planet Mercurius yang sangat dekat dengan matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak ada manusia atau hewan yang akan tahan tinggal di planet ini. Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius membeku. Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat ekstrim. Hal ini juga dipengaruhi oleh orbit bumi terhadap bintangnya dan matahari yang memiliki jarak yang presisi. Manusia tidak merasa terlalu panas, dan terlalu dingin. Kondisi ini juga membuat air bisa pada bentuknya, cairan dan di beberapa bagian tetap menjadi es. Di Mars dan Venus, ditemukan air juga. Namun, lingkungannya tak memungkinkan air (es) tersebut mencair, mengalir layaknya sungai-sungai di bumi.

                Yang kelima bumi punya atap pelindung buat penghuninya. Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari sinar matahari. Di langit ternyata banyak bertebaran benda angkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar gunung. Setiap saat benda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik grafitasinya. Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakan dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnya hancur berkeping-keping. Lihatlah wajah permukaan bulan kita yang bopeng dengan serbuan meteorit. Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian. Maka diperlukan sebuah atap yang melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit dan juga cahaya yang mematikan itu. Dan atap itu dimiliki oleh bumi kita tercinta hasil pemberian Allah SWT. Atmosfer kita ini ternyata berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut matahari. Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas yang langsung tapat berbatasan, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar. Jika lebih besar: Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Jika lebih kecil: Efek rumah kaca tidak memadai. Lapisan Ozon di bagian atas atmosfer berfungsi untuk melindungi makhluk hidup di planet ini dari serbuan sinar matahari yang mematikan yaitu sinar ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar. Atmosfer yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain atap planet yang menyelimuti bumi. Sungguh aneh dan luar biasa bermanfaat buat kehidupan di dalamnya. Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (uv) dari matahari. Jika lebih besar: Suhu permukaan bumi terlalu rendah. Jika lebih kecil:  Suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet.
Itulah beberapa alasan mengapa palnet bumi layak di huni oleh manusia.

Referensi
https://geoenviron.wordpress.com/2014/11/11/kelayakan-planet-bumi-untuk-kehidupan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar